20 Oktober 2015 kemarin, genap pemerintahan Joko Widodo memerintah selama satu tahun. ‘Bekerja, bekerja, bekerja’ merupakan kata yang selalu didengung-dengungkan oleh beliau selama memimpin negara ini. Begitu banyak juga prestasi yang ditorehkan selama memerintah setahun belakangan. Prestasi itu sulit didapat dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang yang masih jauh tertinggal lalu ditambah budaya korupsi dan feodalis yang masih kental melekat di tubuh pemerintah dan perpolitikan yang berorientasi transaksional serta masih kuatnya kekuatan lama bercokol di segala lapisan bukanlah suatu yang mudah bagi seorang pemimpin di Indonesia untuk melakukan perubahan.
Jokowi memberi keteladanan bekerja sebagai bakti kepada negerinya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan bermartabat. Jokowi bersama para jajarannya terus bergerak bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa kenal waktu melakukan terobosan-terobosan di segala sektor.
Sampai detik ini meski Presiden RI ini diperolok dan difitnah oleh kekuatan lama dan para lawan politiknya, satu per satu dibalas dengan bukti kerja nyata dan niat lurus untuk bangsa dan negaranya. Ada beberapa rapor mentereng Jokowi dalam waktu satu tahun menjabat.
1. Sektor Ekonomi
Cadangan devisa
Cadangan devisa per Oktober 2014, adalah US$ 110 miliar dan posisi pada bulan Februari 2015 naik menjadi US$ 115.3 miliar. Walaupun dunia dilanda krisis global, cadangan devisa Indonesia masih bisa bertahan sampai akhir September 2015 sebesar US$ 101.7 miliar. Cadangan devisa turun karena digunakan untuk pembayaran utang luar negeri dan operasi moneter melalui stabilisasi nilai tukar rupiah.
Investasi
Info dari BI mengatakan, selama Desember 2014 – Februari 2015, investor yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 57 trilyun (90% lebih tinggi dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya).
Neraca perdagangan
Neraca perdagangan Indonesia kumulasi Januari – Februari 2015 sebesar US$ 1.4 miliar setara dengan Rp 17 trilyun. Neraca surplus in tidak pernah terjadi selama 5 tahun terakhir, di mana selama ini lebih besar ekspor daripada impor (data BPS tanggal 16 Maret 2015).
2. Sektor Industri
Pada periode Oktober 2014 hingga April 2015, luas tanam sawah yang ditanami petani mengalami kenaikan dari 8.11 juta hektar menjadi 8.54 juta hektar. Jumlah traktor sudah dibagikan lebh dari 20.000 unit, ribuan pompa air, combine harvester dan transplanter.
Begitu juga penambahan luas lahan sawah baru sebesar 700 ribu hektar. Dengan angka itu diperkirakan bisa mencapai produksi padi 3 juta ton.
Untuk meningkatkan produksi pangan, pemerintah juga akan membangun 500.000 hektar food estate (kawasan pertanian) dan pelaksanaan program hilirisasi pertanian.
Ini kenaikan hasil produksi pertanian semasa satu tahun kepemimpinan Joko Widodo di bulan Maret 2015:
- Produksi padi naik sebesar 6.64%
- Produksi jagung naik sekitar 8.725%
- Produksi kedelai naik sekitar 4.59%
Impor beras menir hanya untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan industri dan beras khusus untuk penderita diabetes serta untuk memenuhi restoran sebesar 49.000 ton yang dirilis BPS. Impor beras itu hanya sebesar 0.1% saja sehingga proporsi sangat kecil dan tidak berpengaruh terhadap harga beras petani dan cadangan beras pengadaan oleh bulog di dalam negeri.
Ini 11 lokasi cetak sawah baru di 2015: Bombana, Wajo, Pinrang, Ogan Komering Ilir, Sanggau, Bima, Bangka Barat, Mesuji, Pulang Pisau, Bangka Selatan, Merauke.
Per Maret 2015 tercatat penambahan lahan baru penanaman jagung dan kedelai sebesar 2% dari target 1 juta hektar lahan baru.
3. Sektor Infrastruktur
Berikut proyek-proyek yang dibangun semasa 1 tahun Presiden Jokowi dan Laporan kemajuan pelaksaan per Agustus 2015 dari Menteri PUPERA:
a. Jalan Tol Trans Jawa Jalan
Tol trans Jawa yang terdiri dari 9 ruas yang mencapai kemajuan berupa pengadaan tanah dan konstruksi.
b. Jalan Tol Non Trans Jawa
Jalan tol non trans Jawa yang terdiri dari 8 ruas, tingkat kemajuannya pun bervariasi.
c. Jalan Tol Sumatera (Bakauheni – Aceh sepanjang 2.000km)
Terdiri dari 7 ruas. Umumnya masih menyelesaikan proses pengadaan tanah
d. Jalan Tol Manado – Bitung
Pengadaan lahan dari Ringroad Manado – SS Sukur telah mencapai 94.91% dan dari SS Sukur – SS Airmadidi mencapai 5.53%. proses lelang akan mencapai tahap penandatangan kontrak September 2015
e. Jalan Tol Balikpapan – Samarinda
Untuk jalan tol Balikpapan – Samarinda yang terdiri dari 5 paket, pengadaan tanahnya rata-rata sudah di atas 50%
Pembangunan Bendungan Besar
Sebanyak 13 bendungan besar sedang dalam proses pengerjaan di seluruh Indonesia untuk pengairan sawah. Perkembangan pembangunan yang paling mencolok adalah Bendungan Raknamo di kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ke depan akan dibangun 49 bendungan menyebar seluruh Indonesia.
Pembangunan Jalan Trans di Indonesia
Jalan Perbatasan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia, terdapat 9 ruas jalan yang membentang sepanjang 771.36 km dari Kalimantan Barat, Timur hingga Utara.
Jalan perbatasan NTT terdapat 6 ruas dengan total panjang mencapai 171.56 km.
Jalan Trans Papua, terdapat 12 ruas yang jika berlangsung semua akan mencapai 4.325 km.
4. Sektor Energi dan Migas
Bulan April 2015 dimulai pembangunan Kilang Minyak di Bontang, Kaltim berkapasitas 300 ribu barel per hari. Sudah beroperasinya Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petroleum Indonesia (TPPI) telah menurunkan 30% impor premium. Hadirnya petralite sebagai calon pengganti premium, walaupun premium harganya turun naik tetapi perlahan subsidi BBM mulai dihapuskan.
Dari sektor energi listrik, pemerintah Joko Widodo meluncurkan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35 ribu megawatt (MW) di Pantai Sambas, Yogyakarta pada tanggal 4 Mei 2015.
5. Sektor Transportasi
Pembangunan LRT dan MRT yang idgenjot harus segera selesai dalam 5 tahun. Proyek ini sebagai solusi permanen menghadapi kemacetan di Jakarta. Kojasi MRT direncanakan mulai dari Hotel Indonesia ke Kampung Bandan. Sedangkan LRT direncanakan mulai dari Cibubur, Halim sampai Grogol dan nanti akan disambung jika memungkinkan dengan kereta ke Bandara Soekarno Hatta.