Malu dimaki oleh Ahok,Yusri menuntut 100 Miliar!!


Info Terkini - Yusri Isnaeni, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di jalan Mahoni, Blok A Gang I No 34,RT 003/RW 009, Lagoa, Koja, Jakarta Utara. merasa kesal dan tak terima dirinya di katain oleh Basuki Tjahaja Purnama Gubernur DKI Jakarta. ia menggertak mau melaporkan Ahok ke polisi dan mengajukan tuntutan dengan senilai 100 Miliar rupiah karena telah mempermalukan dia.

pada hari Kamis (10/12/2015) yang lalu, ibu Yusri ini mendatangi Ahok untuk menanyakan masalah tentang sulitnya pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik anak perempuannya, Anggun Hanna Dwi Renjani (9). Anggun adalah seorang siswi Sekolah Dasar (SD) sekolah di Swasta Al-Khariyah.

Ucapan mengejek yang disampaikan Ahok membuatnya tersinggung. Ibu satu anak ini sakit hati karena dituduh Ahok maling uang KJP, ia juga mengaku kesal karena orang yang di anggap nomor satu di Jakarta itu meminta asistennya untuk melaporkan ibu Yusri ke pihak polisi, hingga ingin memenjarakannya.
"Ya saya bingung? Pak Ahok ngomongnya ke saya tajam sekali. Saya sakit hati lho, jujur. Semua media saat itu langsung melputi saya. sudah pasti saya malu sekali kan, mas. Warga, orang rumah, semuanya membaca berita soal saya dituduh maling dana KJP oleh Ahok. Anak saya sampai nggak mau sekolah karena disindir. Intinya Harkat dan martabat saya tergores, mencemarkan nama baik saya," bentangnya.

"Ahok malah menuduh saya 'Ibu maling... Ibu maling... Ibu maling...' tiga kali berturut-turut. Lalu Ahok bilang ke asistennya, "catat nih namanya, penjarakan saja dia". Bagaimana saya enggak kesal, mas. Saya mau melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya dan mau saya tuntut Rp 100 Miliar rupiah," ujar Yusri.
Sebelum kejadian itu terjadi, Ibu Yusri sedang kebingungan saat ingin membeli seragam sekolah dan sepatu anaknya. Dirinya ingin mencairkan dana KJP sebesar Rp 300.000 untuk membeli kebutuhan sekolah anaknya.

Tetapi, sampai lima kali mengalami kesulitan saat bertransaksi dengan KJP di sebuah toko seragam sekolah di Pasar Koja. Yusri ingin mencairkan dana KJP dengan nilai Rp 300.000 untuk kebutuhan sekolah anaknya.
"Gagal Terus saat saya mau melakukan transaksi karena offline terus. sebelumnya tidak pernah seperti ini, lancar terus. Akhir-akhir ini semakin sulit bertransaksi. Menurut penjaga toko sih sedang offline, jadi susah melakukan transaksi. Saya bingung, sudah kepepet untuk membeli seragam, sepatu, dan kebutuhan sekolah anak saya,"Ujarnya lagi.
ia mengaku, saat kebingungan itu dihampiri seorang pria yang menawarkan bantuan mencairkan dana KJP. ia tidak kenal, namun pria itu mengaku dapat membantunya membelikan kebutuhan sekolah anaknya dengan KJP.
"Saya memang lagi butuh dan sedang kesal dengan KJP, makanya saya langsung menerima bantuan orang tersebut. Ternyata pria itu punya toko, cuma bukan menjual seragam sekolah. Kartu KJP diminta dia dan saya kasih. Setelah itu, dia memberikan struk Electronic Data Capture (EDC), tapi transaksinya di Bank BCA, Saya Bingung, biasanya dari Bank DKI, dan ini justru Bank BCA," terangnya.

"Pria itu memberikan saya tunai senilai Rp 300.000. Saya pun lihat struknya, di situ tertulis Rp 330.000. Saya tanya, uang yang Rp 30.000 itu untuk apa? Dia bilang itu uang jasa. Ya sudah, saya pakai Rp 300.000 itu untuk kebutuhan sekolah anak saya si anggun. Setelah pengambilan uang tunai itu, saldo KJP anak saya Rp 70.000," paparnya.
Perempuan yang juga aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Peduli Anti-Narkoba Jakarta Utara (Gemapana) itu sebagai sekretaris, langsung mengunjungi Ahok di Gedung DPRD DKI saat mengikuti rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Kamis lalu.

Tujuannya ingin mengadukan sulitnya mencairkan dana KJP sekaligus pencairan dana KJP dengan menggunakan bank lain.
"Karena saya takut salah dalam penggunaan KJP, makanya saya ingin menemui Pak Ahok untuk menanyakan hal itu. malah saya di katain Ahok. Pejabat macam apa itu," Ujarnya.
Secara terpisah, Alexandra Selaku Ketua Posko Advokasi Pendidikan dan Kesatuan Mahasiswa Angkatan Muda Partai Golkar Jakarta Utara, menceritakan, sejak di maki Ahok terhadap Yusri, Perempuan itu langsung mendatangi dan melaporkan kejadian itu kepada Partai Golkar Jakarta Utara.
"kami akan mengadukan Ahok ke Polda Metro Jaya. Tuntutannya agar Ahok meminta maaf secara langsung dan bersifat terbuka ke Bu Yusri serta tembusan ganti rugi Rp 100 Miliar," jelas Alexandra.
 tuntutan sebesar Rp 100 Miliar itu, katanya, kata-kata yang dilontarkan Ahok telah menyakiti perasaan kliennya.
Kalau begitu caranya, itu akan berdampak psikologis pada sang anak. Tuduhannya mencemarkan nama baik. Karena di tetangga-tetangga sudah dikatain maling. Anaknya juga sudah enggak mau sekolah karena malu ibunya dikatain maling oleh Ahok," jelasnya.

jangan lupa share dan comment ya.. :)

Tokecash.com Agen Judi Bola Poker dan Live Casino Online Terpercaya

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »