Jokowi Ikut Serta Perayaan Natal di Kupang, Murtad?


Berita Terkini ~ Netizen merasa senang tentang rencana kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kupang, NTT terkait perayaan Hari Raya Natal, khususnya dari umat Kristiani.

"Kami sudah mendengar bahwa beliau akan ikut serta menghadiri perayaan Natal nasional yang tahun ini akan dilakukan di Kupang, NTT. Kami menyambut gembira perayaan Natal nasional itu terutama karena bapak Presiden akan hadir," kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja indonesia (PGI) Henriette TH Lebang di Istana, Jakarta, Selasa(22/12).

Menurut Henriette, Kedatangan Presiden Jokowi akan menjadi satu kesempatan di tengah-tengah kehidupan nitizen. Warga NTT bakal lebih mengenal Presiden dan program pemerintah, di sisi lain, Jokowi juga bisa menampung informasi dari nitizen.

"Kita semua tahu bahwa bencana alam baru saja terjadi di Alor dan berbagai masalah yang dihadapi nitizen di NTT khususnya di bidang pendidikan, ekonomi yang perlu ditingkatkan supaya kesejahteraan masyarakat NTT itu dapat ditingkatkan pula. Kehadiran bapak Presiden pasti akan sangat berarti bagi masyarakat di NTT," jelasnya.

Henriette mengatakan bahwa adapun tema yang akan diangkat di perayaan Hari Natal pada tahun ini adalah hidup "Bersama sebagai Keluarga Allah". Tema itu diangkat dari kitab suci yang menceritakan tentang Nabi Nuh,

"Waktu ada air bah karena ketidaksetiaan manusia terhadap Allah dan air bah datang," katanya.

Tetapi, seorang Nuh yang setia terhadap Tuhan diminta untuk dapat membuat bahtera. Sebenarnya digunakan untuk menyelamatkan kehidupan. Jadi, setelah air bah tersebut, di dalam bahtera itu semuanya datang, tak hanya manusia namun juga binatang-binatang, hewan semua segala jenis. Sehingga usai air bah tersebut Allah memperbaharui perjanjiannya, kata Henriette.

Menanggapi hal ini, masyarakat tentu akan mempunyai berbagai persepsi mengenai sikap yang diambil oleh Presiden Jokowi. Bahkan, ada juga masyarakat yang menganggap bahwa Presiden Jokowi telah melanggar kaidah islam dan telah menjadi kafir atau Murtad.

Namun, di balik semua itu ternyata ada banyak juga yang mendukung Presiden Jokowi. Mayoritas dari semua masyarakat terlihat mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turut ikut menghadiri Perayaan Natal di Kupang, NTT sebagai Presiden Indonesia.

Berikut ini dukungan dari para netizen yang mendukung Presiden :
" Harun: Yg muslim jgn tersinggung...yang kristiani jgn tersanjung.. Pak jokowi hadir bukan untuk ikut merayakan natal kalian umat kristiani tapi menghadiri alias melihat tok..."
" Gue Ambigue: Biasanya juga presiden suka menghadiri acara natal. Sekarang aja indonesia mulai kemasukan paham wahabbi bahlul jadi suka ribut2 yg gak penting...namanya jg bahlul!! "
 " Oscar Demere: Makasih pak Jokowi. Bapak memang selalu mau dekat sama umat agama apa saja. Kemarin baru dikunjungi orang2 PKS...minus fachri hamzah,, salam damai. "
 " Bebby LaoLee Nakniz: Klo benarr :bapak presiden jokowi berhati mulia dan suci terhadap agama nya.krn aqu percaya di alqur'an gak ada ayat memusuhi agama lain, slbahkan di alqur'an pun menjelaskan kasihilah sesamamu.."
" Bayen: Saya merasa bangga punya presiden JOKOWI, yg tdk membedakn suku,ras & agama. BERJIWAAAAAA SOSIALLLLLLL"
" Senomogazaemon: Apa ada yg salah dengan pk jokowi ????? Saya rasa tidak sebagai bapak no 1 d indonesia..sudah sepantasnya dan sangatlah bijak,,dengan statement ini "
 " Pellondou Fren Good: jod for Bpk. Joko Widodo Sudah pasti orang akan berkata Bpk Jokwi Murtad, ga usah di ladenin, itu orang nyokol yang ngomong... "
" Nila Putri: Sebagai kepala Negara yg memiliki Masyarakat dg 5 Agama di.wilayah indonesia mungkin bisa saja dia ber sikap empati pada hari natal namun jgn sampai ke simpatisan dg sampai menggadaikan Agama ...saya yakin pak Presiden dermawan dan bijak sana dan saya yakin dia bisa mengatasi bagaimana bersikap sebagai seorang kepala Negara yg beragama Islam dlm menghadapi agama lain yg ada di Indonesia "
" Gondes Arek: ini bentuk implementasi dari bhineka tunggal ika & pancasila , sy dukung banget pk jkw , BUKAN di mulut aja ! "
"  Pak Ngah Saif Saif: Sesuai keyakinan nya kok , apa tindakan itu salah...?.. anda saja yg bising....lagian dia juga dipilih oleh semua golongan, itu yg terutama...."
" Herbert Napitupulu: Beliau adalah pemimpin seluruh rakyar Indonesia yg terdiri dari berbagai agama, bukan hanya pemimpin dari rakyat beragama Islam. Murtad .... ? Go to hell with you FPI. Dia cinta rakyatnya, karena itu dia mau ikut merasakan sukacikta bersama dengan rakyatnya yg sedang bersukacita. Menghadiri itu bukan berarti mengimani ... jangan picik kau FPI, atau orang-orang fanatik yg kerdil imannya. "
Hukum Mengucapkan Selamat Natal bagi Muslim

Profesor Muahmmad Quraish Shihab, ahli tafsir dan mantan Menteri Agama menyampaikan penjelasannya soal itu.

Saya duga keras persoalan ini hanya di Indonesia. Saya lama di Mesir. Saya kenal sekali. Saya baca di koran, ulama-ulama Al Azhar berkunjung kepada pimpinan umat kristiani mengucapkan selamat Natal.

Saya tahu persis ada ulama besar di Suriah memberi fatwa bahwa itu boleh. Fatwanya itu berada dalam satu buku dan bukunya itu diberikan pengantar oleh ulama besar lainnya, Yusuf al-Qaradawi, yang di Syria namanya Mustafa Al Zarka’a. Ia mengatakan mengucapkan selamat Natal itu bagian dari basa-basi, hubungan baik.

Ini tidak mungkin menurut beliau, tidak mungkin teman-teman saya dari umat Kristiani datang mengucapkan selamat hari raya Idulfitri terus dilarang gitu.

Menurut beliau dalam bukunya yang ditulis bukan jawaban lisan ditulis, dia katakan, saya sekarang perlu menunjukkan kepada masyarakat dulu bahwa agama ini penuh toleransi. Kalau tidak, kita umat yang dituduh teroris. Itu pendapat.

Saya pernah menulis soal itu, walaupun banyak yang tidak setuju, saya katakan begini, saya ucapkan Natal itu artinya kelahiran. Nabi Isa mengucapkannya. Kalau kita baca ayat ini dan terjemahkan boleh atau tidak? Boleh. Ya toh? Boleh.

Jadi, kalau Anda mengucapkan selamat Natal, tapi keyakinan Anda bahwa Nabi Isa bukan Tuhan atau bukan anak Tuhan, maka tidak ada salahnya. Ucapkanlah selamat Natal dengan keyakinan seperti ini dan Anda kalau mengucapkannya sebagai muslim. Mengucapkan kepada umat kristiani yang paham, dia yakin bahwa anda tidak percaya.

Jadi yang dimaksud itu, seperti yang dimaksud tadi hanya basa-basi.

Saya tidak ingin berkata fatwa Majelis Ulama itu salah yang melarang, tetapi saya ingin tambahkan larangan itu terhadap orang awam yang tidak mengerti. Orang yang dikhawatirkan akidahnya rusak. Orang yang dikhawatirkan percaya bahwa Natal itu seperti sebagaimana kepercayaan umat kristen.
Untuk orang-orang yang paham, saya mengucapkan selamat Natal kepada teman-teman saya apakah pendeta. Dia yakin persis bahwa kepercayaan saya tidak seperti itu. Jadi, kita bisa mengucapkan.
Jadi ada yang berkata bahwa itu Anda bohong. Saya katakan agama membolehkan Anda mengucapkan suatu kata seperti apa yang anda yakini, tetapi memilih kata yang dipahami lain oleh mitra bicara Anda.

Saya beri contoh, Nabi Ibrahim dalam perjalanannya menuju suatu daerah menemukan atau mengetahui bahwa penguasa daerah itu mengambil perempuan yang cantik dengan syarat istri orang. Nah, dia punya penyakit jiwa. Dia ndak mau yang bukan istri orang.

Nabi Ibrahim ditahan sama istrinya Sarah. Ditanya, ini siapa? Nabi Ibrahim menjawab, ini saudaraku. Lepas.

Nabi Ibrahim tidak bohong. Maksudnya saudaraku seagama. Itu jalan. Jadi kita bisa saja. Kalau yang kita ucapkan kepadanya selamat Natal itu memahami Natal sesuai kepercatannya, saya mengucapkannya sesuai kepercayaan saya sehingga tidak bisa bertemu, tidak perlu bertengkar.

Jadi syaratnya boleh mengucapkannya asal akidah anda tidak ternodai. Itu dalam rangka basa-basi saja, seperti apa yang dikatakan ulama besar suriah itu.

Begitu juga dengan selamat ulangtahun, begitu juga dengan selamat tahun baru. Memang kalau kita merayakan tahun baru dengan foya-foya, itu yang terlarang foya-foyanya, bukan ucapan selamatnya kita kirim. Bahkan, ulama Mustafa Al Zarka’a berkata, ada orang yang menjual ucapan, kartu-kartu ucapan ini, itu boleh saja, tidak usah dilarang. Penggunanya keliru kalau dia melanggar tuntunan agama.

Ada orang sangat ketat dan khawatir. Itu kekhawatiran wajar kalau orang di kampung, tidak mengerti agama. Lantas ada yang mengakan kelahiran Isa itu sebagai anak Tuhan dan sebagainya, itu yang tidak boleh. Kalau akidah kita tetap lurus, itu tidak ada masalah.

Kita ucapkan selamat Natal, di ayat kita ini, sekian banyak ucapan selamat yang dutujukan para Nabi.

Jangan Lupa di Share ya teman" :) dan jangan lupa berikan pendapatmu tentang kehadiran Presiden Jokowi pada Perayaan Hari Natal di Kupang, NTT ini ?

Tokecash.com Agen Judi Bola, Poker Dan Live Casino Online Terpercaya Indonesia

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »