Bola Terkini - Komitmen Presiden Republik Indonesia, Joko widodo untuk membenahi sepakbola Indonesia tidak pernah berubah. Jokowi ingin perubahan total mengenai Sepakbola Indonesia.
Keinginan Jokowi -sapaan karib Joko Widodo- ini diungkapkan kala menerima delegasi klub sepakbola dan Pengurus PSSI Provinsi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/04). Dalam pertemuan ini, Jokowi mengaku dapat banyak permintaan masyarakat dan berbagai pihak lainnya yang menginginkan persepakbolaan nasional maju. Pasalnya, saat ini peringkat tim sepakbola Indonesia berada di bawah negara-negara Asia lainnya, bahkan negara-negara Asia Tenggara.
"Ini sesuatu yang salah yang harus kita betulkan, sesuatu yang keliru yang harus kita perbaiki. Kalau tidak, ya kita akan begini terus, saya punya keyakinan itu," ucap Presiden, seperti dilansir dalam rilis yang didapat Bola.net dari Tim Komunikasi Presiden.
Demi pembenahan tersebut, Presiden meminta para pengurus PSSI dan pengurus klub untuk memikirkan mewujudkan tim nasional yang berprestasi. "Kita hanya beri ruang agar prestasi-prestasi itu betul-betul bisa muncul. Itu tugas pemerintah," tuturnya.
Demi membenahi sengkarut sepakbola yang terjadi selama ini, menurut Jokowi, reformasi persepakbolaan nasional tidak boleh tanggung-tanggung dan tidak boleh berhenti.
"Saya ingin betul-betul ada sebuah reformasi total dan kita harapkan nanti muncul klub-klub bola, tim nasional yang betul-betul disegani, paling tidak di Asia, syukur nanti bisa masuk lagi ke tingkat dunia. Saya kira itu keinginan rakyat, keinginan kita semua," tegasnya.
Lebih lanjut, dalam pertemuan itu, Jokowi menjelaskan data dari FIFA tentang negara yang sepakbolanya memiliki prospek yang sangat besar, yakni Tiongkok, India dan Indonesia.
"Peluang ini sebetulnya memberikan optimisme, prospek ke depan persepakbolaan Indonesia, asal kita kelolanya dengan betul, dengan benar," ucapnya.
Apabila dunia sepakbola nasional telah menjadi sebuah industri besar dan menguntungkan, Jokowi meyakini banyak investor yang akan berbondong-bondong masuk ke tanah air, seperti yang terjadi di Tiongkok saat ini.
"Para pemain yang bayarannya tinggi masuk semua ke sana. Investor, industri sepak bola juga berbondong-bondong ke sana. Kenapa kita tidak dengan data dari FIFA tadi," ujar mantan Gubernur Jakarta ini.
Ia juga berharap kiranya semangat ini juga muncul di klub-klub sepakbola. Kepentingan-kepentingan yang membuat dunia sepakbola Indonesia tidak berkembang harus ditinggalkan. "Tidak akan lahir pemain besar dan Tim Nasional yang berprestasi di dalam pengelolaan sepakbola yang amburadul", katanya.
Di akhir pertemuan, Jokowi menyampaikan pesan agar penataan persepakbolaan nasional harus diteruskan. "Semua harus berani berkorban dan mendukung langkah ini", kata Presiden.
Sumber :
Bola.Net